Senin, 25 Agustus 2025

Serahkan Penetapan Registrasi Gereja, Pembimas Katolik Ingatkan Pentingnya Membangun sinergi


Riau (Kemenag) — Gereja Katolik Stasi Santo Yosef Pekaitan yang berada di wilayah Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) menerima Surat Penetapan Registrasi Gereja dari Pembimas Katolik Kanwil Kemenag Prov Riau, Alimasa Gea. Surat penetapan registrasi gereja tersebut diterima langsung oleh Pastor Kepala Paroki, P. Martinus Suparjiya, Pr dan didampingi beberapa pengurus gereja, Sabtu (23/08/25).

Penyerahan Surat Penetapan Registrasi Gereja Stasi Santo Yosef Pekaitan bertepatan dengan Peresmian Gereja Stasi Santo Yosef Pekaitan serta  penerimaan Sakramen Krisma beberapa umat sehingga dihadiri uskup keuskupan padang, Mgr. Vitus Rubianto Solichin, S.X, Vikaris Jenderal Kevikepan Riau Pastor Emilius Sakoikoi, para pastor, suster, rombongan bimas katolik, pemerintah setempat, para undangan, pengurus gereja dan umat.

Alimasa Gea menyampaikan bahwa kehadiran pemerintah melalui Bimbingan Masyarakat Katolik dalam acara Keagamaan Katolik merupakan bentuk pengakuan negara. Sesuai dengan tusi dan fungsi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik Kemenag RI  mengeluarkan Badan Hukum Gereja dan Registrasi Gereja yang menegaskan kepada publik bahwa Rumah Ibadah atau Gereja Katolik berkarya dalam bidang Peribadatan, Pastoral, Pewartaan Iman, Sosial Keagamaan, Pendampingan Spiritual, dan Pendidikan yang ditandai dengan palang registrasi dan data dukung untuk dalam proses pengurusan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). 

“Pasal 28E ayat (1) dan Pasal 29 ayat (2) menjamin kemerdekaan setiap penduduk untuk memeluk agama dan beribadat sesuai agamanya, serta negara menjamin kemerdekaan itu. Dengan demikian, marilah kita jaga kesatuan dan persatuan bangsa dengan menebar kebaikan dan kasih kristus Yesus,” ucap Alimasa

Pembimas Katolik juga mengingatkan untuk membangun sinergi ke semua pihak dengan menciptakan komunikasi dan kolaborasi yang terbuka, memberikan contoh nyata melalui tindakan yang baik dan mendorong partisipasi aktif dari seluruh pemangku kepentingan khususnya di kabupaten rokan hilir yang kita cintai ini.




 


Senin, 11 Agustus 2025

Mengalah Demi Kebaikan, Itulah Kemenangan


kebebasan rohani bukan berarti kita bebas berbuat seenaknya, melainkan dipakai untuk membangun kasih dan menjaga kedamaian. Yesus mengajarkan kita untuk memiliki kerendahan hati.



Renungan Penyuluh Agama Katolik 
Senin, 11 Agustus 2025


Mengalah Demi Kebaikan, Itulah Kemenangan

Oleh : Christina Angela Girsang, S.Pd 
Penyuluh Agama Katolik ASN Kanwil Kemenag Prov. Riau



Salve, Salam Sejahtera untuk kita semua…

Bapak-ibu yang dikasihi Tuhan, Injil hari ini mengisahkan bahwa Yesus akan segera diserahkan ke dalam tangan manusia, mereka akan membunuh Dia, tetapi Ia juga akan bangkit pada hari ketiga. Maka, para murid pun merasa sedih mendengar penyampaian tersebut. Di tengah berita yang menggetarkan hati, muncul peristiwa baru yang penuh makna : pajak Bait Allah. Yesus sebenarnya bebas dari kewajiban itu karena Ia adalah Anak Allah, tetapi Ia memilih untuk membayar pajak demi menghindari perpecahan dan batu sandungan di tengah masyarakat. Dari peristiwa ini, mengajarkan bahwa kebebasan rohani bukan berarti kita bebas berbuat seenaknya, melainkan dipakai untuk membangun kasih dan menjaga kedamaian. Yesus mengajarkan kita untuk memiliki kerendahan hati, kesediaan berkorban, dan kebijaksanaan dalam mengambil langkah agar kesaksian iman kita tidak terhalang oleh hal-hal kecil yang bisa dihindari. 

Bapak ibu yang terkasih, Yesus kembali menunjukkan sebuah Mukjizat hari ini, dengan Mukjizat ikan yang membawa koin di mulutnya. Hal itu menunjukkan bahwa Allah mampu mencukupi kebutuhan kita dengan cara yang tak terduga. Ketika kita menjalankan tugas dan tanggung jawab demi kebaikan bersama, Tuhan akan menyediakan apa yang kita perlukan. Mari kita belajar dari Yesus untuk tidak mudah mempertahankan ego. Kadang, mengalah bukan berarti kalah, tetapi menang dalam kasih. Tuhan tahu hati kita, dan Ia sanggup mencukupi segala kebutuhan kita, bahkan melalui cara yang tidak pernah kita duga, seperti koin di mulut ikan. 

Semoga kita senantiasa menjadi umat yang rendah hati, penuh kasih, dan percaya sepenuhnya pada rancangan Tuhan.

Refleksi Pribadi :

  • Apakah kita telah menggunakan kebebasan rohani untuk membangun sikap mengasihi terhadap sesama kita?
  • Apakah selama ini kita telah rela menurunkan sikap ego demi persatuan dan kedamaian di lingkungan sekitar?
  • Apakah kita percaya bahwa Tuhan akan senantiasa mencukupi kebutuhan ketika kita melangkah demi kebaikan?

Rabu, 06 Agustus 2025

Kaya Dihadapan Allah

Yesus mengajarkan kita bahwa kekayaan yang sesungguhnya bukanlah tentang banyaknya harta yang kita miliki, tetapi tentang bagaimana kita menggunakan harta tersebut untuk memuliakan Allah dan membantu sesama.


Renungan Penyuluh Agama Katolik 

Rabu, 06 Agustus 2025


KAYA DI HADAPAN ALLAH 

Oleh : Rianita Sirait, S.Pd

Penyuluh Agama Katolik Non PNS Kanwil Kemenag Prov. Riau


Bapak, ibu serta saudara/i yang dikasihi Tuhan, Dalam hidup ini, kita sering terjebak dalam kesibukan “menimbun.” Menimbun uang, jabatan, hubungan, properti, dan berbagai bentuk kekayaan yang dianggap bisa menjadi jaminan masa depan. Tak jarang kita berpikir bahwa uang, rumah, barang-barang mewah, atau kesuksesan duniawi akan membuat kita aman dan bahagia. 

Dalam konteks Lukas 12:13-21, Yesus menanggapi seseorang yang meminta agar Ia menyelesaikan masalah warisan. Namun Yesus tidak menjawab secara langsung, melainkan memberi peringatan tentang bahaya ketamakan dan ketergantungan pada kekayaan. Ia lalu menceritakan perumamaan tentang orang kaya yang bodoh, yang sibuk menimbun harta untuk dirinya sendiri tetapi tidak "kaya di hadapan Allah." Orang kaya dalam perumpamaan Yesus tidak salah karena ia bekerja keras atau berhasil secara ekonomi. Tapi dia salah arah, dia berpikir bahwa hidupnya aman karena harta, padahal jiwa kosong dan tak pernah mencari Tuhan. 

Mungkin saja kita pernah mencintai Tuhan ketika semuanya berjalan baik. Kita merasa aman atas hasil kerja kita, lalu mulai menyimpan untuk diri sendiri, dan berhenti peduli pada sesama. Kita menimbun, tetapi tidak berbagi. Kita sibuk, tapi tidak pernah berdoa. Yesus mengajarkan kita bahwa kekayaan yang sesungguhnya bukanlah tentang banyaknya harta yang kita miliki, tetapi tentang bagaimana kita menggunakan harta tersebut untuk memuliakan Allah dan membantu sesama. 

Semoga kita mampu menjadi pribadi yang “kaya di hadapan Allah” dengan cara memperkaya hidup rohani kita dalam iman, kasih, kebaikan, kerendahan hati, dan pelayanan kepada sesama.


Refleksi Pribadi:

  • Apakah kesibukan sibuk atau memberi makan?
  • Apakah aku masih menyediakan waktu untuk Tuhan dalam kesibukanku?
  • Apakah saya sudah membagi berkat kepada sesama yang membutuhkan?

Senin, 04 Agustus 2025

Yesus Adalah Berkat Bagi Kita Semua

Yesus  menegur  mereka karena  hanya  mencari  makanan  yang  fana,  bukan  makanan  yang  memberi  hidup  kekal.  Ia mengajak  mereka  untuk  mengarahkan  hati  kepada  hal  yang  lebih  dalam,  Diri-Nya  sendiri sebagai Roti Hidup. 



Renungan Penyuluh Agama Katolik 
Senin, 04 Agustus 2025

Yesus Adalah Berkat Bagi Kita Semua 
Oleh : Christina Angela Girsang, S.Pd 

Penyuluh  Agama Katolik ASN Kanwil Kemenag Prov. Riau

 

Selamat hari Minggu... 
Shalom saudara-saudari yang terkasih,  pada  perikop  hari  ini, Yesus  mengatakan bahwa  Dialah  Roti  Hidup.  Banyak  orang  mencari Yesus karena sebelumnya mereka telah melihat mukjizat lima roti dan dua ikan. Mereka ingin terus mendapatkan makanan. Tetapi Yesus ingin mereka mengerti bahwa yang paling penting bukan makanan jasmani, tetapi makanan Rohani yaitu Dia sendiri. 


Yesus tahu bahwa kita sebagai manusia tidak hanya lapar karena perut kosong, tetapi juga karena hatinya. Kadang kita merasa gelisah, sedih, bingung, bahkan hampa. Itu tanda bahwa hati kita lapar akan kasih Tuhan. Kita butuh Yesus untuk mengisi kekosongan itu. Hari ini, Yesus mengundang kita untuk datang kepada-Nya. Dia tidak hanya memberi berkat, tetapi Dia adalah berkat itu sendiri. Saat kita menerima Dia melalui doa, sabda, dan Ekaristi kita akan merasa lebih tenang dan kuat menjalani hidup. 

Banyak orang dalam Injil hari ini mencari Yesus karena  mereka  telah  melihat  mukjizat  penggandaan  roti.  Namun,  Yesus  menegur  mereka karena  hanya  mencari  makanan  yang  fana,  bukan  makanan  yang  memberi  hidup  kekal.  Ia mengajak  mereka  untuk  mengarahkan  hati  kepada  hal  yang  lebih  dalam,  Diri-Nya  sendiri sebagai Roti Hidup. 

Saudara-saudari  yang  terkasih,  Yesus  bukan  hanya  memberi  makan  tubuh,  tetapi  juga mengenyangkan hati dan jiwa. Kita sering datang kepada Tuhan karena kebutuhan jasmani, rezeki, kesehatan, keberhasilan.  Itu tidak salah, tetapi Tuhan ingin kita bertumbuh dalam iman, bukan hanya karena berkat-Nya, tetapi karena siapa Dia bagi kita. Saat kita lapar secara Rohani dan merasa hampa, maka datanglah kepada-Nya. Ia tidak menolak, bahkan tetap menyambut kita dengan kasih yang melimpah. 

Refleksi : 

  1. Apakah aku lebih mencari Tuhan karena berkat-Nya, atau karena kasihku kepada-Nya? 
  2. Sudahkah aku memberi waktu untuk datang kepada Yesus dalam doa dan Ekaristi? 
  3. Bagaimana aku bisa menjadikan Ekaristi dan doa sebagai santapan rohani harianku?


Pembimas Katolik Riau Hadiri Pentahbisan Imam Baru dan Pesta Perak Paroki di Rohul

Dirjen Bimas Katolik Kementerian Agama RI melalui Pembimbing Masyarakat Katolik (Pembimas) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau Alimasa Gea, S.Ag., M.Pd beserta staff Lotmauli Togatorop, S.Ag., Korry Simanjuntak, S.Ag., Ope Sadarman Gea, S.H., Christina Angela Girsang, S.Pd., Ciska Sihombing, S.E. M.M dan Ferlin Gulӧ, S.Kom. S.H hadir mengikuti perayaan Tahbisan Imam Baru Pastor Alfonsus Gaspar Bani, Pr dan Pesta Perak ke 25 Tahun Paroki Santo Ignatius Loyola, Pasir Pengaraian Kabupaten Rokan Hulu Riau yang dipimpin Uskup Keuskupan Padang Mgr. Vitus Rubianto Solichin, S.X, Kamis (31/07/2025).
 


Pada kesempatan ini, Alimasa Gea yang mewakili Dirjen Bimas Katolik Kementerian Agama RI menyampaikan Selamat atas Tahbisan Pastor Alfonsus Gaspar Bani, Pr Imam Baru, serta Selamat Pesta Perak ke 25 Tahun Gereja Katolik Paroki Santo Ignatius Loyola, Pasir Pengaraian Kabupaten Rokan Hulu Kevikepan Santo Paulus Riau Keuskupan Padang. Kehadiran Pastor atau Imam Baru Umat Katolik makin dekat dengan ajaran kekatolikan dan imannya makin meningkat berdasarkan Ajaran Para Rasul, Kitab Suci dan Magisterium. 
 
Bertepatan dengan Pesta Perak Gereja Katolik St. Ignatius Loyola dalam peziarahan pengharapan pada Tahun Yubelium ini makin mandiri dan berbuah menuju Indonesia Emas 2045 dalam Iman, Harapan dan Kasih bentuk support dari Dirjen Bimas Katolik sedang mengupayakan Paket Alat Misa untuk Tahbisan Imam Baru berdasarkan usulan Pembimas Katolik dan Undangan yang diterima.

 
Dalam sambutannya, Alimasa Gea menyampaikan bahwa kehadiran pemerintah melalui Bimbingan Masyarakat Katolik dalam acara Keagamaan Katolik merupakan bentuk pengakuan negara. Sesuai dengan tusi dan fungsi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik Kementerian Agama Republik Indonesia  mengeluarkan Badan Hukum Gereja dan Registrasi Gereja yang menegaskan kepada publik bahwa Rumah Ibadah atau Gereja Katolik berkarya dalam bidang Peribadatan, Pastoral, Pewartaan Iman, Sosial Keagamaan, Pendampingan Spiritual, dan Pendidikan yang ditandai dengan palang registrasi dan data dukung untuk dalam proses pengurusan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). 
 
Data Registrasi yang di SK kan oleh Dirjen Bimas Katolik Tahun 2016 dan Usulan Baru Registrasi telah terdaftar pada Bimbingan masyarakat Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau dan sudah diteruskan prosesnya pada Dirjen Bimas Katolik berdasarkan rekomendasi Uskup Keuskupan Padang.
 

Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu yang dihadiri oleh Wakil Bupati, Forkompinda berpesan agar umat dapat membangun komunikasi dan kerjasama yang baik bagi semua pihak, baik itu pihak internal maupun eksternal. Seperti yang disampaikan Wakil Bupati Rokan Hulu, Syafaruddin Poti dalam sambutannya tentang IMB. Maka diharapkan agar para pastor dan pengurus gereja segera menindaklanjutinnya. Memang kita sadar bahwa perjuangan ini tidak mudah, namun semoga apa yang kita harapkan dapat terealisasi.





Rabu, 30 Juli 2025

Bimkat Riau Bersinergi dengan Paroki St. Paulus Labuh Baru Pekanbaru

Riau (Kemenag) — Untuk meningkatkan layanan Transformasi kepada umat Katolik, Alimasa Gea selaku Pembimas Katolik bersinergi dengan Paroki St. Paulus Labuh Baru Kota Pekanbaru. Pertemuan tersebut disambut hangat oleh Pastor Paroki, P. Edgar Ruiz Leon, SX, Rabu (30/07/25)

Pastor Paroki dan rombongan Bimas Katolik berdiskusi dan berbagi tentang pembinaan umat katolik. Gereja hadir di tengah umat katolik memberikan bimbingan. Bimas Katolik juga hadir di tengah masyarakat Katolik sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam membimbing masyarakat. Alimasa Gea menyampaikan beberapa layanan Bimas Katolik di hadapan Pendeta dan pengurus gereja.


“Bimas Katolik tidak berjalan sendiri, melainkan bersinergi dengan hierarki gereja. Pada dasarnya Bimas Katolik ada karena ada Gereja Katolik. Kita ini seratus persen Katolik, seratus persen pancasila. Maka melalui program atau layanan bimas katolik ini, kami siap berkoordinasi, menerima masukan dari para pendeta dan suster sebagai mitra lembaga keagamaan agar program Bimas Katolik sejalan dengan program Paroki,” ungkap Alimasa Gea.

 Adapun layanan Program Bimas Katolik yang dipaparkan Alimasa Gea dalalah layanan bidang Urusan Agama dan Urusan Pendidikan Agama Katolik serta penetapan lokasi penyuluh agama katolik.


Alimasa Gea menyampaikan bahwa layanan Bimas Katolik terdapat di 12 Kabupaten/Kota, 13 Paroki dan 294 Gereja Stasi di paroki, maka kehadiran Bimas Katolik di tengah-tengah umat katolik di mitra Lembaga pemerintah seperti Pelayanan berdasarkan kebutuhan paroki di Lembaga gereja, Ormas, KKG/MGMP dan lainnya. Disebabkan tidak adanya struktur Bimas Katolik di Kabupaten/Kota sehingga layanan di Bimas sebagai mitra tidak terdistribusi secara optimal ke berbagai lembaga.


Kunjungan ini dihadiri oleh Lotmauli Togatorop, Korry Simanjuntak, Christina Girsang, Ope Sadarman Gea, Ciska Sihombing, Teguh TJatmiko, Sugyana dan Ferlianus Gulo.

Selasa, 29 Juli 2025

Mukjizat Tuhan Selalu Ada

Di balik mukjizat itu, kita  diingatkan  bahwa  Yesus  bukan  hanya  memperhatikan  kebutuhan  rohani,  tetapi  juga kebutuhan jasmani umat-Nya. Ia selalu mengetahui kebutuhan akan umat-Nya. 

Renungan Penyuluh Agama Katolik 
Selasa, 29 Juli 2025


             Mukjizat Tuhan Selalu Ada
      Oleh : Christina Angela Girsang, S.Pd
   Penyuluh  Agama Katolik ASN Kanwil Kemenag Prov. Riau



Bapak-ibu yang terkasih, minggu lalu tema kita mendengar panggilan-Nya di tengah kesibukan aktifitas  kita.  Injil  hari  ini  membawa  kita  pada  mukjizat  yang  sangat  terkenal  yaitu Yesus memberi makan lima ribu orang hanya dengan lima roti dan dua ikan. Di balik mukjizat itu, kita  diingatkan  bahwa  Yesus  bukan  hanya  memperhatikan  kebutuhan  rohani,  tetapi  juga kebutuhan jasmani umat-Nya. Ia selalu mengetahui kebutuhan akan umat-Nya. Seorang anak kecil dengan bekal sederhana menjadi sarana kasih Allah bagi banyak orang. Hal ini menunjukkan bahwa Allah mampu melakukan hal besar melalui yang kecil, bila diserahkan sepenuhnya kepada-Nya. 

Bapak-ibu yang dikasihi oleh Tuhan, dalam hidup, kita sering merasa bahwa  apa  yang  kita  miliki  tidak  cukup,  baik  itu  dalam  hal  waktu,  tenaga,  rezeki,  atau  kemampuan. Namun, Tuhan tidak melihat seberapa besar pemberian kita, tetapi seberapa besar keikhlasan kita. Ketika kita menyerahkan segala yang kita miliki dengan penuh iman dan kasih, Tuhan dapat melipat gandakannya menjadi berkat bagi banyak orang. 

Bapak-ibu yang terkasih, di tengah dunia yang haus akan kasih, keadilan, dan perhatian, kita dipanggil menjadi roti yang dipecah dan dibagikan bagi sesama. Tuhan membutuhkan kita untuk menjadi saluran kasih-Nya. Maka dewasa ini, mampu kah kita untuk meneladani sikap  dan perbuatan baik dari Sang Juru Selamat kita?


Saudara-saudari yang terkasih. Tuhan tidak membiarkan umatnya menderita apabila setiap umatnya mengikuti nasehat dan perintah-perintah Tuhan. Tuhan selalu ada bagi setiap orang yang teguh melaksanakan ajaran-Nya. Mari kita saling mengasihi seperti Tuhan mengasihi kita.

Butir Refleksi  : 

  1. Dari segala hal  pergumulan hidup  kita, apakah kita percaya,  bahwa Tuhan peduli atas seluruh kebutuhan kita, baik rohani maupun jasmani? 
  2. Apa kita sudah mau memberi apa yang kita miliki, meski itu hanya sedikit? 
  3. Apakah kita sering merasa tidak cukup untuk memberi dan melayani sesama? 
  4. Renungkanlah, untuk hari ini siapa saja yang bisa kita bantu, walau dengan hal sederhana? 
  5. Apakah kita membuka diri untuk menjadi saluran kasih Tuhan dalam komunitas, keluarga, dan lingkungan?


Senin, 28 Juli 2025

Doa Indah yang Diajarkan Yesus

Dalam  dunia  yang  penuh tantangan,  seperti  tekanan  untuk  berkompromi  dengan  nilai-nilai  moral  atau  godaan  untuk mengutamakan ego, kita memohon kekuatan dari Allah untuk tetap setia. Kita juga memohon  perlindungan dari kuasa jahat yang dapat menjauhkan kita dari Allah. 


Renungan Penyuluh Agama Katolik 
Senin, 28 Juli 2025 


Doa Indah yang diajarkan Yesus 
Oleh : Irma Yofita Kembaren, S.Ag 
Penyuluh  Agama Katolik Kanwil Kemenag Prov. Riau 



Dasar Biblis: 

"Karena  itu  berdoalah  demikian:  Bapa  kami  yang  di  sorga,  Dimuliakanlah  nama-Mu,  datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam sorga. Berikanlah kami rezeki pada hari ini, dan ampunilah kami seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskan kami dari yang jahat."  
 
Shalom… 
Bapak-ibu yang dikasihi Tuhan. Doa Bapa Kami adalah doa yang diajarkan langsung oleh Yesus kepada murid-murid-Nya, menjadi pedoman doa yang sempurna bagi umat Kristen. Doa ini bukan sekadar rangkaian kata, tetapi cerminan hubungan intim antara manusia dan Allah, serta panduan hidup yang mencerminkan iman, harapan, dan kasih. 

Doa Bapa Kami doa yang sangat indah yang memiliki arti yang mendalam sebagai berikut: 

  1. “Bapa Kami yang ada di surga dimuliakanlah nama-Mu” Mengawali doa dengan menyebut Allah sebagai "Bapa" menunjukkan hubungan yang penuh kasih dan kepercayaan. Allah bukan hanya Pencipta yang jauh, tetapi Bapa yang peduli pada anak-anak-Nya. Memuliakan nama-Nya berarti kita menghormati dan memuliakan Allah dalam setiap aspek hidup kita. Dalam kehidupan sehari-hari, ini mengajak kita untuk hidup dengan integritas, menjaga perkataan dan perbuatan agar mencerminkan kemuliaan Allah. Misalnya, ketika  kita  berhadapan  dengan  situasi  sulit di tempat kerja  atau  keluarga,  kita  diajak  untuk bertindak dengan kasih dan kejujuran, sehingga nama Allah dimuliakan melalui hidup kita. 
  2. "Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam sorga" Bagian ini mengajarkan kita untuk merindukan kehendak Allah di atas kehendak pribadi. Kita dipanggil untuk menjadi agen Kerajaan Allah dengan menyebarkan kasih, damai, dan keadilan di  dunia.  Dalam  keseharian,  ini  bisa  berarti  memilih  untuk  mengampuni  seseorang  yang menyakiti  kita,  membantu  mereka  yang  membutuhkan,  atau  berdoa  agar  kehendak  Allah terwujud  dalam  keputusan-keputusan  penting,  seperti  dalam  keluarga  atau  komunitas.  Kita belajar untuk menyerahkan kendali hidup kita kepada Allah, percaya bahwa rencana-Nya selalu yang terbaik. 
  3. "Berikanlah kami rezeki pada hari ini” Permenungan ini mengajarkan ketergantungan penuh kepada Allah untuk kebutuhan sehari-hari,  baik  jasmani  maupun  rohani.  Kata  "secukupnya"  mengingatkan  kita  untuk  hidup sederhana dan bersyukur atas apa yang telah diberikan, tanpa dikuasai oleh keserakahan. Dalam kehidupan modern yang sering kali mengejar lebih banyak harta atau prestasi, doa ini mengajak kita untuk percaya bahwa Allah akan mencukupi kebutuhan kita.  
  4. "Dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami" Pengampunan  adalah  inti  dari  kasih  Kristiani.  Allah  mengampuni  dosa-dosa  kita,  dan  kita dipanggil  untuk  mengampuni  sesama.  Ini  adalah  panggilan  untuk  melepaskan  dendam  dan membangun relasi yang harmonis. Dalam kehidupan sehari-hari, kita mungkin menghadapi konflik dengan teman, keluarga, atau rekan kerja. Doa ini mengingatkan kita untuk memaafkan, meskipun  sulit,  sebagai  wujud  kasih  dan  ketaatan  kepada  Allah.  Kita  juga  diajak  untuk merenungkan dosa-dosa kita sendiri dan memohon pengampunan Allah dengan hati yang tulus. 
  5. "Dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskan kami dari yang jahat" Bagian  ini  adalah  doa  perlindungan  dari  godaan  dan  kejahatan.  Dalam  dunia  yang  penuh tantangan,  seperti  tekanan  untuk  berkompromi  dengan  nilai-nilai  moral  atau  godaan  untuk mengutamakan ego, kita memohon kekuatan dari Allah untuk tetap setia. Kita juga memohon  perlindungan dari kuasa jahat yang dapat menjauhkan kita dari Allah. Dalam praktiknya, ini bisa berarti berdoa sebelum mengambil keputusan besar, meminta hikmat untuk menghindari situasi  yang  dapat  membawa  kita  jatuh,  dan  tetap  berakar  dalam  iman  melalui  doa  dan pembacaan Kitab Suci. 

 
Mari  kita  renungkan  makna  mendalam  dari  setiap  bagian  doa  ini  dan  bagaimana  kita  dapat menghidupinya dalam kehidupan sehari-hari. 

Tuhan memberkati kita semua!


Sabtu, 26 Juli 2025

Gereja Katolik Santo Yosef Pekaitan Terima Bantuan Sosial dari Komisi VIII DRP RI

Riau (Kemenag) — Komisi VIII DPR RI melakukan kunjungan kerja reses ke Provinsi Riau sekaligus memberikan bantuan ke beberapa lembaga salah satunya bantuan sosial di Gereja Katolik Stasi St. Yosef Pekaitan, Rokan Hilir sebesar 50 juta rupiah yang diterima secara simbolis oleh Ketua Komis VIII, Marwan Dasopang ke pada umat stasi yang dilayani oleh Ferlianus Gulo di Kantor Gubernur Riau, Jumat (25/07/25)

Pada penyampaian bantuan tersebut di dampingi langsung oleh Direktur Urusan Agama Katolik RI, Salman Habeahan dan Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Riau, Muliardi serta Pembimas Katolik, Alimasa Gea.


Direktur Urusan Agama Katolik RI, Salman Habeahan menyampaikan bahwa dengan adanya bantuan sosial dari DPR RI Komisi VIII melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik dapat digunakan dengan sebaik-baiknya sehingga umat katolik mendapat kenyamanan untuk beribadah.


“Umat Katolik khususnya Stasi St. Yosef Pekaitan sudah tentu ingin mendapatkan kenyamanan untuk beribadah kepada Allah. Maka gunakanlah bantuan ini dengan sebaik-baiknya,” ujar Salman.


Turut hadir Pejabat dari Kemenag, Kemensos, KPPA RI, BNPB, BPH, Forkopimda serta pejabat lainnya.

Senin, 21 Juli 2025

Dengarkanlah panggilan-Nya di Tengah Kesibukan

Dalam  kesibukan  sehari-hari,  kita  sering  kali terjebak dalam rutinitas dan lupa untuk meluangkan waktu bersama Tuhan. Yesus kembali mengingatkan kita bahwa di tengah kesibukan, kita perlu menemukan waktu untuk berdiam diri dan mendengarkan-Nya. Ini bukan hanya tentang melakukan tugas, tetapi juga tentang membangun hubungan yang lebih dalam dengan Tuhan. 



Renungan Penyuluh Agama Katolik 
Senin, 21 Juli 2025


              DENGARKANLAH PANGGILAN-NYA 
                      DI TENGAH KESIBUKAN 

             Oleh : Christina Angela Girsang, S.Pd
   Penyuluh  Agama Katolik ASN Kanwil Kemenag Prov. Riau

Bapak-ibu yang dikasihi Tuhan, tema dari bacaan minggu lalu  adalah Diutus Untuk Membawa Kabar Gembira. Pada hari ini, kita di utus kembali untuk mendengarkan panggilan-Nya di tengah kesibukan kita. Bacaan Injil hari ini diambil dari Lukas 10:38-42, yang

menceritakan kisah Marta dan Maria. Dalam kisah ini, Yesus datang berkunjung ke rumah Marta dan Maria. Marta sibuk melayani dan mempersiapkan segala sesuatu untuk menyambut Yesus, sementara Maria memilih untuk duduk di kaki Yesus dan mendengarkan ajaran-Nya. Ketika Marta merasa kesal karena Maria tidak membantunya, Yesus menegur Marta dengan lembut, mengatakan bahwa Maria telah memilih bagian yang terbaik.  

Bapak-ibu yang terkasih, kisah hari ini mengajak kita untuk merenungkan bagaimana cara kita mengatur  waktu  dan  prioritas  dalam  hidup.  Dalam  kesibukan  sehari-hari,  kita  sering  kali terjebak dalam rutinitas dan lupa untuk meluangkan waktu bersama Tuhan. Marta mewakili kita  yang  sering  kali  terfokus  pada  pekerjaan  dan  tanggung  jawab,  sementara  Maria mengingatkan kita akan pentingnya mendengarkan suara Tuhan. Di dunia yang serba digital dan penuh dengan kesibukan pribadi, kita sering kali merasa tertekan dengan berbagai tuntutan. Namun, Yesus kembali mengingatkan kita bahwa di tengah kesibukan, kita perlu menemukan waktu untuk berdiam diri dan mendengarkan-Nya. Ini bukan hanya tentang melakukan tugas, tetapi juga tentang membangun hubungan yang lebih dalam dengan Tuhan. 

Bapak-Ibu  yang  terkasih,  semoga  renungan  hari  ini  menginspirasi  kita  untuk  lebih mendekatkan  diri  kepada  Tuhan  dan  menemukan  keseimbangan  antara  pelayanan  dan mendengarkan.  Agar  dalam  setiap  kesibukan  yang  kita  laksanakan,  tidak  luput  dalam mendengarkan panggilan dari-Nya. Selamat merayakan hari Minggu, Tuhan memberkati. 

Refleksi untuk Umat: 

  1. Ingatlah  kembali,  di  dalam  kesibukan  sehari-hari,  bagaimana  cara  kita  meluangkan waktu untuk mendengarkan suara Tuhan? 
  2. Apakah ada momen dalam hidup kita, di mana kita merasa lebih seperti Marta daripada Maria?  Lalu  sudahkah  kita  mampu  berubah  seperti  Maria?  Lantas  bagaimana  kita mengatasinya? 
  3. Apa yang dapat kita lakukan minggu ini untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan di tengah rutinitas?


Popular Posts