Selasa, 29 Juli 2025

Mukjizat Tuhan Selalu Ada

Di balik mukjizat itu, kita  diingatkan  bahwa  Yesus  bukan  hanya  memperhatikan  kebutuhan  rohani,  tetapi  juga kebutuhan jasmani umat-Nya. Ia selalu mengetahui kebutuhan akan umat-Nya. 

Renungan Penyuluh Agama Katolik 
Selasa, 29 Juli 2025


             Mukjizat Tuhan Selalu Ada
      Oleh : Christina Angela Girsang, S.Pd
   Penyuluh  Agama Katolik ASN Kanwil Kemenag Prov. Riau



Bapak-ibu yang terkasih, minggu lalu tema kita mendengar panggilan-Nya di tengah kesibukan aktifitas  kita.  Injil  hari  ini  membawa  kita  pada  mukjizat  yang  sangat  terkenal  yaitu Yesus memberi makan lima ribu orang hanya dengan lima roti dan dua ikan. Di balik mukjizat itu, kita  diingatkan  bahwa  Yesus  bukan  hanya  memperhatikan  kebutuhan  rohani,  tetapi  juga kebutuhan jasmani umat-Nya. Ia selalu mengetahui kebutuhan akan umat-Nya. Seorang anak kecil dengan bekal sederhana menjadi sarana kasih Allah bagi banyak orang. Hal ini menunjukkan bahwa Allah mampu melakukan hal besar melalui yang kecil, bila diserahkan sepenuhnya kepada-Nya. 

Bapak-ibu yang dikasihi oleh Tuhan, dalam hidup, kita sering merasa bahwa  apa  yang  kita  miliki  tidak  cukup,  baik  itu  dalam  hal  waktu,  tenaga,  rezeki,  atau  kemampuan. Namun, Tuhan tidak melihat seberapa besar pemberian kita, tetapi seberapa besar keikhlasan kita. Ketika kita menyerahkan segala yang kita miliki dengan penuh iman dan kasih, Tuhan dapat melipat gandakannya menjadi berkat bagi banyak orang. 

Bapak-ibu yang terkasih, di tengah dunia yang haus akan kasih, keadilan, dan perhatian, kita dipanggil menjadi roti yang dipecah dan dibagikan bagi sesama. Tuhan membutuhkan kita untuk menjadi saluran kasih-Nya. Maka dewasa ini, mampu kah kita untuk meneladani sikap  dan perbuatan baik dari Sang Juru Selamat kita?


Saudara-saudari yang terkasih. Tuhan tidak membiarkan umatnya menderita apabila setiap umatnya mengikuti nasehat dan perintah-perintah Tuhan. Tuhan selalu ada bagi setiap orang yang teguh melaksanakan ajaran-Nya. Mari kita saling mengasihi seperti Tuhan mengasihi kita.

Butir Refleksi  : 

  1. Dari segala hal  pergumulan hidup  kita, apakah kita percaya,  bahwa Tuhan peduli atas seluruh kebutuhan kita, baik rohani maupun jasmani? 
  2. Apa kita sudah mau memberi apa yang kita miliki, meski itu hanya sedikit? 
  3. Apakah kita sering merasa tidak cukup untuk memberi dan melayani sesama? 
  4. Renungkanlah, untuk hari ini siapa saja yang bisa kita bantu, walau dengan hal sederhana? 
  5. Apakah kita membuka diri untuk menjadi saluran kasih Tuhan dalam komunitas, keluarga, dan lingkungan?


Popular Posts