Minggu, 05 Oktober 2025

Iman dan Kesetiaan

 

Seseorang yang beriman tidak hanya hanya sebatas ibadah, berdoa, dll. Tetapi bagaimana iman itu diwujudkan dalam kehidupan nyata kita setiap hari. Iman berarti bagaimana kita memiliki keyakinan dan kepercayaan kepada Tuhan yang sesedikit saja, bisa memampukan kita untuk melakukan hal-hal yang luar biasa dan tentunya sesuai dengan kehendak Tuhan.


Renungan Penyuluh Agama Katolik 
Minggu, 05 Oktober 2025
Lukas 17:5-10

IMAN DAN KESETIAAN
Oleh : Romanus Luahambowo, S.Ag
Penyuluh Agama Katolik Provinsi Riau

 

Salve,
Saudara-saudari terkasih dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus, injil hari ini berbicara tentang iman dan kesetiaan. Iman adalah penyerahan diri secara total kepada Allah. Iman merupakan respons dan kepercayaan teguh manusia terhadap Allah, yang diwujudkan melalui tiga unsur utama: percaya, berserah diri, dan taat, serta ditopang oleh karunia Allah itu sendiri. Dalam injil-Nya hari ini iman diukur dengan besaran biji sesawi. Iman berarti bagaimana kita memiliki keyakinan dan kepercayaan kepada Tuhan yang sesedikit saja, bisa memampukan kita untuk melakukan hal-hal yang luar biasa dan tentunya sesuai dengan kehendak Tuhan. Memindahkan pohon dengan iman yang sebesar biji sesawi, berarti memiliki kemampuan luar biasa. 

Tapi dalam hal ini, jangan sampai salah di mengerti bahwa iman merupakan ilmu gaib sehingga bisa memindahkan pohon. Iman artinya bagaimana kita mampu membawa perubahan, menggerakkan hati setiap orang yang berserah kepada Tuhan untuk melakukan kebaikan-kebaikan dari Tuhan, karena dengan beriman berarti kita mau menyerahkan diri kepada Tuhan , kita mau Tuhan yang berkuasa dan memimpin hidup kita, kita mau Tuhan yang berjaya atas hidup kita, kita bersedia jika Tuhan yang berkehendak atas setiap keinginan-keinginan kita bahwa atas hari esok kita. Ketika kita beriman, berarti kita siap untuk menyerahkan segala sesuatu kepada Tuhan.

Saudara/i terkasih dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus, seseorang yang beriman tidak hanya hanya sebatas ibadah, berdoa, dll. Tetapi bagaimana iman itu diwujudkan dalam kehidupan nyata kita setiap hari. Hari ini, dalam injil-Nya disampaikan bagaimana seorang hamba dengan penuh kerendahan hati mau melayani tuannya. Seorang hamba yang sudah berbuat kebajikan itu hanya melaksanakan tugasnya dengan sepenuh hati tanpa berpikir akan mendengarkan ucapan terima kasih dari sang tuan. Hamba itu hanya melakukan tanggung jawabnya dengan baik. Jika seorang hamba biasa saja mau melakukan pekerjaannya tanpa mengharapkan imbalan atau sekadar ucapan terima kasih dari tuannya, apalagi kita para hamba-hamba Allah. 

Sebagai seorang hamba Tuhan, maka kita sudah selayaknya melakukan tugas pelayanan kita dengan setia dan penuh tanggung jawab. Sebagai seorang hamba, kita memang tidak boleh mengharapkan imbalan khusus, karena kita hanya melakukan apa yang diperintahkan kepada kita. Tugas pelayanan bukanlah sekadar kewajiban, melainkan haruslah suatu kesenangan untuk melakukan kehendak Dia yang kita kasihi dan yang mengasihi kita. 

Semoga kita semua  adalah hamba-hamba yang senantiasa bersukacita melayani Tuhan dalam diri sesama. Amin

Popular Posts