Senin, 20 Oktober 2025

MAKSUD BERDOA TIDAK JEMU-JEMU

Yesus menyatakan bahwa Allah tidak akan meninggalkan umat-Nya berjalan sendiri dalam perjuangan hidup didunia ini. Ia senantiasa menyertai, memimpin, dan memerhatikan doa-doa orang beriman.


Renungan Penyuluh Agama Katolik 
Senin, 20 Oktober 2025

MAKSUD BERDOA TIDAK JEMU-JEMU
Oleh : Ade Irma Sihombing, S.Pd
Penyuluh Agama Katolik Provinsi Riau

 

Salve, 
Bapak/ibu saudara saudari yang terkasih dalam Kristus, ada ungkapan lama yang dikembangkan oleh Santo Benediktus yaitu Ora et Labora, Berdoa dan Bekerja, sebagai aktivitas yang setiap hari dilakukan beriringan oleh orang-orang beriman. Bacaan-bacaan suci hari ini mengajak kita untuk berdoa dengan tidak jemu-jemu dan juga bekerja dengan giat, penuh semangat. Dengan banyak cara, Allah yang Maha baik memerhatikan kita dan berkarya dalam hidup kita. 

Bapak/ibu saudara saudari terkasih dalam Kristus, setiap dari kita pasti pernah merasa lelah berjuang, lelah berharap, bahkan lelah berdoa. Ada saat-saat dimana kita merasa, seolah doa kita tidak menembus langit, seolah Tuhan diam. 

Dalam kitab keluaran dikisahkan bahwa orang-orang Israel, dipimpin oleh Yosua, berperang melawan orang-orang Amalek. Pasukan mereka mengalami kemenangan ketika Musa mengangkat tangan. Sebaliknya, mereka mengalami kekalahan ketika tangan Musa diturunkan. Ini menggambarkan bahwa sebuah perjuangan akan mendapat hasil yang baik ketika disertai dengan doa agar kuasa Tuhan berkarya dalam diri mereka. Sebaliknya, peperangan mereka berujung kekalahan ketika mereka mengandalkan kemampuan mereka sendiri, dan tidak berjalan bersama Tuhan. 
Sebuah gambaran yang indah tentang kuasa Doa dan ketekunan iman. Tangan Musa yang terangkat melambangkan doa umat Allah yang terus terarah kepada-Nya. Namun Musa hanyalah manusia, Ia pun lelah. Maka Harun dan Hur menopang tangannya agar tetap terangkat sampai matahari terbenam. Lihatlah, kemenangan tidak hanya datang dari kekuatan pedang Yosua, tetapi dari doa yang terus di jaga bersama-sama. Inilah gambaran Gereja, gambaran komunitas umat beriman: ketika satu mulai lemah yang lain menopangnya. Doa bukan perjuangan pribadi semata, tetapi perjuangan bersama-sama. 

Melalui perumpamaan tentang janda dan hakim dalam injil Lukas, Yesus menyatakan bahwa Allah tidak akan meninggalkan umat-Nya berjalan sendiri dalam perjuangan hidup di dunia ini. Ia senantiasa menyertai, memimpin, dan memerhatikan doa-doa orang beriman. Kalau hakim yang lalim saja dapat berbuat baik, tidakkah Allah akan membenarkan para pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Adakah Ia akan mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? 

Saudara-saudari yang terkasih, kisah Musa, Timotius, dan janda yang tekun semuanya  menuntun kita pada satu hal, iman yang bertahan. Iman yang tidak berhenti berdoa walau hasil belum terlihat. Iman yang tetap teguh memegang sabda Allah walau dunia menawarkan jalan pintas.  

Semoga kita tidak pernah jemu-jemu untuk berdoa. Amin



Popular Posts